BMA Lakukan Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Ekonomi

  • Share this:
post-title

Banda Aceh – Tenaga Profesional Baitul Mal Aceh (BMA) Putra Misbah mengatakan, secara keseluruhan BMA masih memiliki pekerjaan rumah mengingat data kemiskinan di Aceh cukup tinggi, yang  mencapai 14,64%. “Pekerjaan rumah itu adalah melakukan pengentasan kemiskinan,” ungkap Putra kepada media ini, Selasa (7/3/2023).

Menurut Putra,  sudah menjadi komitmen BMA berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan, karena itu BMA lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi.  Tagline BMA adalah transformasi mustahik menjadi muzaki, untuk ini BMA menargetkan para penerima zakat suatu saat mampu menunaikan zakat ke BMA, BMK,  atau Baitul Mal Gampong (BMG). Salah satu solusi agar hal ini tercapai dengan melakukan program pemberdayaan ekonomi.

Putra menambahkan, ada dua kegiatan pemberdayaan ekonomi BMA yang bersumber dari dana zakat dan infak. Pertama, dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan pada usaha awal level ultra mikro, BMA membuat kebijakan bahwa intervensi dilakukan dengan dana zakat, mengingat usaha itu masih pemula. Kedua, sedangkan pengembangan usahanya BMA mengintervensi dengan dana infak. “Jadi secara pendanaan zakat fokus pada usaha baru, sedangkan pengembangan usaha dilakukan dengan menggunakan dana infak,” tagasnya.

"Dari sisi program, BMA membagi tiga program pemberdayaan ekonomi, yaitu individu, keluarga dan kelompok,” ujar Putra. BMA membantu pelaku usaha individu untuk dapat mengakses modal lebih mudah dengan akad pinjaman qhardul hasan (tanpa bunga), juga memberikan bantuan peralatan kerja. Sementara  bantuan keluarga tersedia kegiatan zakat berbasis keluarga yang permasalahan sosialnya melebihi dari satu persoalan. BMA membantu mengangkat permasalahan keluarga kemudian membantu ekonominya. Terakhir program berbasis kelompok, dalam hal ini BMA menyediakan empat kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui BMG yang bekerja sama dengan Bumdes. Ada juga kegiatan dayah produktif, usaha kelompok bersama dan inkubasi wakaf produktif. 

Putra menjelaskan, slogan pemberdayaan ekonomi BMA yaitu  partisipatif, kolaboratif, dan berkelanjutan, dimaksud partisipatif sebab yang dibantu adalah gampong (desa), maka masyarakat harus berpartisipasi dan merasa memiliki usaha tersebut. Kolaboratif bentuknya BMA bekerja sama dengan dinas teknis dan lembaga ahli lainnya. “Sementara berkelanjutan maksudnya BMA mendesain juknis bantuan hanya diberikan sekali. Jadi dari hasil evaluasi jika usahanya berkembang, maka akan ada penambahan modal terhadap gampong tersebut hingga mandiri secara ekonomi," pungkasnya.

Reporter: Muzzammil
Editor: Sayed M. Husen