Masjid Bantuan Baitul Mal Aceh Diresmikan

  • Share this:
post-title

TAKENGON – Sebuah masjid bantuan Baitul Mal Aceh di Kampung Daling, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, diresmikan Jumat (8/1). Proses peresmian sekaligus shalat Jumat perdana dipimpin oleh Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA dan dihadiri Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM.

Masjid Al-Muslawati itu runtuh bersama 256 unit rumah ibadah saat gempa Gayo pada bulan Juli 2013. Masjid bantuan infak masyarakat dibangun sejak 8 September 2014 lalu dengan dana sebesar Rp 500 juta.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al-Muslawati, Drs Abdul Majid mengatakan, masjid Al-Muslawati rusak berat saat diguncang gempa dahsyat yang melanda Aceh Tengah dan Bener Meriah tgl 3 Juli 2013 lalu. Akibat musibah itu, hampir semua bangunan tak dapat digunakan lagi. Dengan bantuan Baitul Mal Aceh sebesar Rp 500 juta, masjid dibangun dalam dalam waktu satu tahun enam bulan lebih.

Dalam masa pengerjaannya, kata Abdul Majid, desain masjid berubah menjadi lebih besar dan kokoh, sehingga dana Rp 500 juta tidak mencukupi. Ia bersama masyarakat Kampung Daling Kecamatan Bebesen mengumpulkan dana Rp 150 juta, sehingga total dana yang terserap pembangunan masjid itu Rp 650 juta, Namun, hingga kini, masih banyak bagian masjid yang belum selesai dibangun. “Melanjutkan pembangunan masjid itu butuh dana Rp 250 juta lagi untuk membangun tiga menara dana pengecatan dinding masjid,” ujar Abdul Majid.

Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa, Jumat (8/12) mengatakan, bantuan masjid Al-Muslawati sebesar Rp 500 juta. Proses peletakan batu pertama 8 September 2014 lalu dikerjakan dengan cara swakelola oleh panitia masjid dan masyarakat setempat. Sebenarnya, kata Armiadi Musa, program Baitul Mal Aceh tidak membangun masjid atau meunasah, namun, karena kerusakan masjid itu akibat musibah gempa, maka pihak Baitul Mal Aceh membangun kembali dengan dana Rp 500 juta. Dana pembangunan Masjid Al-Muslawati bersumber dari infak masyarakat melalui Baitul Mal Aceh dan tidak masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga proses lebih dipermudah.

Dalam pesan khutbah Jumatnya, Armiadi Musa mengatakan, membangunan masjid adalah pekerjaan mulia, dan barang siapa membangun masjid maka Allah SWT akan membangun rumah-rumah di dalam syurga. Untuk itu, ia meminta masyarakat setempat dan Pemkab Aceh Tengah melanjutkan pembangunan masjid tersebut.

Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM mengatakan, akibat gempa dahsyat 3 Juli 2013 lalu, 256 unit rumah ibadah di Aceh Tengah rusak.  Masjid yang rusak berat mencapai 92 unit, rusak sedang 13 unit, rusak ringan 10 unit. Sedangkan meunasah yang rusak berat 107 unit, rusak sedang 8 unit dan rusak ringan 26 unit. “Mewakili masyarakat Gayo menghaturkan terimakasih atas bantuan masjid dari Baitul Mal Aceh dan lembaga-lembaga lain yang membangun masjid yang rusak akibat gempa di daerah ini,” ujar Nasaruddin.(min)