Catatan Amil Mengikuti RAKORNIS PIC Koordinasi BAZNAS RI

  • Share this:
post-title

Oleh. Hendra Saputra, SHI, M.Ag
ASN Baitul Mal Aceh

Kegiatan ini bermula dengan adanya surat undangan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia Nomor B/0788/BKBL-BKKH/SESU/KD.02.05.I/2024, tanggal 29 Januari 2024 perihal Undangan RAKORNIS PIC Koordinasi. Berdasarkan surat tersebut,  saya dan satu orang amil lainnya yaitu Bobby Novrizan, S.Si diperintahkan oleh Pimpinan BMA untuk mengikuti acara tersebut sampai dengan selesai.  

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari (Senin s.d Rabu, tanggal  5 s.d 7 Februari 2024, bertempat di New Panjang Jiwo Resort Tunas, Jalan Kampung Babakan Ujung. Jalan. Cikeas Raya No. 09, Cadas Ngampar, Sukaraja, Bogor Regency, Provinsi Jawa Barat. Untuk kedepan direncanakan diadakan setiap satu tahun sekali dengan mengundang seluruh perwakilan BAZNAS di 38 Provinsi di Indonesia, yang  bertujuannya untuk: Pertama, berkoordinasi dengan BAZNAS RI dalam hal ini Biro Koordinasi, Kerjasama dan Harmonisasi terkait Pelaporan BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota, LAZ Provinsi dan LAZ Kabupaten/Kota. Kedua, berkoordinasi dengan BAZNAS RI dalam perencanaan Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) BAZNAS Provinsi. Ketiga, berkoodinasi dengan BAZNAS RI dalam penguatan tata kelola BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota. Hal ini sejalan dengan pengertian PIC itu sendiri yaitu PIC (Person in charge) merupakan penanggungjawab atas suatu tempat atau pekerjaan yang dibebankan organisasi kepadanya. Pekerjaan ini bisa dalam bentuk sumber daya manusia, keuangan hingga akhir suatu pekerjaan. 

Adapun pelaksanaannya ialah sebagai berikut: Hari Pertama; acara diawali dengan registrasi peserta. Selanjutnya, pada sore hari tepatnya pukul 16.00 WIB kegiatan dimulai dengan acara pembukaan. Pada sesi ini, arahan dan pembukaan disampaikan pimpinan BAZNAS RI, KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional. Beberapa hal yang disampaikan diantaranya ialah pentingnya peran amil dalam pengelolaan zakat, pentingnya peningkatan SDM amil dan harapan agar personalia PIC yang telah ditetapkan dapat bekerja maksimal sehingga dapat meningkatkan sinergi pelaksanaan program dan kegiatan antara BAZNAS Provinsi dan BAZNAS RI.

Setelah acara pembukaan, panitia mengingatkan beberapa hal selama acara berlangsung yaitu: 

Disela-sela kegiatan peserta dapat menyetorkan hafalan surat Al-Muthaffifin (orang-orang yang melakukan kecurangan dalam bermuamalah. Dipilihnya surat ini sebagai pengingat para amilin agar dapat melaksanakan tugasnya dengan professional dan amanah, tidak berlaku curang sebagaimana terdapat di dalam surat Al-Muthaffifin tersebut.

Pada pukul 04.00 WIB peserta diwajibkan untuk bangun dan ikut serta dalam Shalat Lail (malam) yang kemudian dilanjutkan dengan Shubuh berjamah dan mendengarkan ceramah.  

Pada pukul 05.30 WIB, peserta mengikuti senam pagi.

 Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaikan materi oleh Khuzaifah Hanum, Kepala Biro Koordinasi Kerja Sama dan Harmonisasi BAZNAS RI. Materi yang disampaikan dengan judul Linimasa pengelolaan Zakat di Indonesia. Materi ini berkenaan dengan sejarah pengelolaan zakat sejak pada masa Rasulullah SAW, masa penjajahan di Indonesia hingga saat ini. Acara ini berlangsung hingga waktu Shalat Maghrib.

Setelah shalat Isya dilanjutkan dengan materi Sharing Sesion yaitu penyampaian kondisi BAZNAS masing-masing wilayah dan klasterisasi sesuai kondisinya, yang dipimpin oleh Kepala Bagian Koordinasi, Sugianto. Acara ini merupakan suatu wadah untuk mencurahkan segala bentuk permasalahan yang dihadapi oleh petugas Amil dalam pelaksanaan tugasnya. Beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya adalah minimnya fasilitas kantor, tidak jelasnya status amil, kurangnya kepedulian pemerintah daerah, kurang harmonisnya antar pimpinan, beban kerja yang tidak ideal dengan penghasilan, sulitnya perolehan data dari BANZAS Kabupaten/Kota dan sebagainya. acara ini berlangsung hingga pukul 23.00 WIB, setelah itu peserta istirahat.         

 Hari Kedua; pada pukul 03.30 WIB. Panitia sudah mengingatkan peserta untuk siap-siap menuju aula untuk pelaksanaan shalat lail, shalat shubuh berjamah dan mendengarkan ceramah. Alhamdulillah, seluruh peserta dapat mengikuti acara dimaksud yang diakhiri dengan senam pagi. 

Selanjutnya, tepat pada pukul 08.00 WIB s.d 12.00, acara dilanjutkan dengan Bedah Form Pelaporan Kinerja SIMBA, yang dipimpin oleh Khuzaifah Hanum, Kepala Biro Koordinasi Kerja Sama dan Harmonisasi BAZNAS RI. Acara ini merupakan bimbingan teknis dalam pengisian sistem SIMBA yang telah ditetapkan BAZNAS RI yang isinya antara ialah informasi tentang pengelolaan Zakat dan sumbangan lainnya yang dikelola oleh BAZNAS pada setiap tingkatannya. 

Kemudian setelah shalat Zuhur, tepatnya pukul 13.00 WIB acara dilanjutkan dengan menginventasasi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi para amil yang telah disampaikan pada sesi Sharing Sesion pada hari pertama. Sesi ini berlangsung hingga waktu shalat magrib. 

Setelah Shalat Isya sampai dengan selesai, acara dilanjutkan dengan pemaparan solusi terhadap permasalahan yang selanjutnya didiskusikan sesama peserta yang hasilnya diharapkan dapat disampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti sehingga para amilin dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.      

Hari Ketiga; seperti hari sebelumnya, panitia pada pukul 03.30 WIB sudah mengingatkan peserta untuk siap-siap menuju aula untuk pelaksanaan shalat lail, shalat shubuh berjamah, mendengarkan  ceramah dan senam pagi. Kemudian, tepat pukul 08.00 s.d 12.00 WIB kegiatan dilanjutkan dengan Team Building/Outbound. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan keberanian untuk mengambil trobosan, kepercayaan diri serta membangun kekompakan tim. 

Selama tiga hari pelaksanaan kegiatan, saya merasakan kegiatan ini sangat bermanfaat dalam pengembangan dan membangun SDM amil yang handal untuk bekerja di BAZNAS. Disamping itu, ada beberapa hal yang dapat penulis ambil dari kegiatan ini ialah Pertama, Adanya silaturrahim antar sesama amil sehingga memudahkan untuk saling komunikasi dan sharing informasi. Kedua, perlunya kesepahaman dan kekompakan tim sehingga mudah dalam penyusunan program dan penentuan kebijakan. Ketiga, Menambah pengetahuan khususnya dalam pengelolaan zakat, baik secara fiqh maupun prakteknya. Keempat. Pentingnya data zakat dan sumbangan keagamaan lainnya yang terintegrasi sehingga dapat diketahui jumlah potensinya se Indonesia serta pengelolaannya. Kelima. Pentingnya peranan amil dalam pengelolaan zakat, sehingga memberikan kemudahan bagi para muzakki dalam menunaikan zakat. Keenam, Pentingnya transparansi dalam pengelolaan zakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Ketujuh, jika terjadi perubahan regulasi, kiranya dapat mengakomodir permasalahan amil, khususnya berkaitan dengan status dan jenjang karir sehingga para amilin se indonesia dapat lebih bersemangat dalam melaksanakan tugasnya. Kedelapan, perlu adanya desentralisasi pengumpulan zakat (instansi vertikal dan perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta yang memiliki kantor/cabang di daerah, kiranya dapat menunaikan zakat di daerah tempat ia bekerja, tidak disetor/dipotong di kantor pusat). Demikianlah beberapa hal berkaitan dengan  Rakornis Pic Koordinasi BAZNAS RI, semoga kedepan kegiatan ini dapat dilaksanakan lebih baik lagi, sehingga akan berdampak kepada pengelolaan zakat yang lebih maksimal se Indonesia. Amin ya rabbal alamin.    

Tags: