30 Keluarga Miskin di Pidie Jaya Terima Bantuan Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih dari BMA

  • Share this:
post-title

Meureudu– Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan bantuan kepada 30 keluarga miskin untuk perbaikan sanitasi dan air bersih di Kabupaten Pidie Jaya, acara tersebut dilakukan di Aula Pukesmas Kecamatan Banda Baro. Setiap keluarga mendapatkan bantuan sebesar Rp8,5 juta dengan total bantuan mencapai Rp255 juta.

Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal, ST, MIFP Senin (25/09/2023) mengatakan bantuan tersebut khusus diperuntukkan untuk pembangunan jamban yang layak dan sehat. Mengingat salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan adalah kebersihan jamban.

Mengingat masih banyaknya masyarakat yang buang air besar sembarangan (BABS) tidak pada tempatnya. Tentunya ini akan berdampak serius pada pencemaran air sehingga dapat mencemari kualitas air minum rumah tangga.

“Saat kita memiliki jamban yang sehat maka akan berdampak baik pula bagi kehidupan kita maupun lingkungan di sekitar kita. Manfaat dari jamban sehat juga dapat mencegah penularan penyakit, mencegah pencemaran air dan lingkungan,” Kata Haikal.

Haikal menjelaskan tujuan utama dari program bantuan perbaikan sanitasi dan air bersih itu di antaranya akan berkurangnya praktik BABS pada keluarga miskin sehingga berkurangnya stunting pada anak-anak Aceh dari keluarga miskin melalui perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih.

Sementara itu Kasubbag Pendistribusian Sekretariat BMA, Juwita, SH, MH yang hadir pada kegiatan tersebut menambahkan bahwa bantuan tersebut telah ditransfer langsung ke rekening masing-masing mustahik. Adapun untuk penarikannya dibagi dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp4 juta dan tahap kedua Rp4,5 juta.

“Mengenai proses penarikan dana bantuan tersebut akan selalu didampingi oleh pendamping dari Baitul Mal Kabupaten,” kata Juwita.

Juwita menjelaskan pembangunan jamban tersebut akan segera dilaksanakan setelah penarikan dana oleh mustahik dilakukan. Dalam pelaksanaannya pihaknya memberikan waktu selama 30 hari untuk menyelesaikan pembangunan sanitasi tersebut.

Juwita berharap dengan adanya program tersebut akan mengurangi perilaku BABS masyarakat miskin di Provinsi Aceh dan menurunya angka penderita penyakit yang diakibatkan air tidak bersih.

Reporter: Muzzammil
Editor: Arif Arham