BMA Siap Berkolaborasi Pengelolaan Wakaf Produktif

  • Share this:
post-title

MEULABOH - Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, ST, MIFP menyampaikan Baitul Mal Aceh (BMA) bersedia berkolaborasi pengelolaan wakaf produktif di Aceh dengan berbagai pihak. Hal itu disampaikan pada sambutan pembukaan Workshop Penguatan Literasi dan Sosialisasi Wakaf Produktif Aceh (25/04/22) di Aula Kemenag Aceh Barat.

Haikal menambahkan pengelolaan wakaf tidak hanya berbicara pada tatanan konsep saja, namun harus diimplementasikan dengan peran masing-masing pada stakeholder. 

Pada kesempatan tersebut Haikal juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan sinergisitas kelembagaan untuk penguatan pengelolaan wakaf yang lebih baik di Aceh. Menurutnya, wakaf ini dapat membangun peradaban melalui spirit kewirausahaan sehingga melahirkan wakaf produktif. 

Acara yang difasilitasi oleh Bappeda Aceh dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh yang diwakili oleh H Khairul Azhar, S.Ag, MSi. Dalam arahannya, ia mengajak stakeholder terkait bersama-sama berkontribusi untuk pengelolaan wakaf di Aceh.

Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia di Aceh terus melakukan pengadministrasian wakaf serta pembinaan Nazhir di seluruh kabupaten/kota di Aceh, namun kami belum mampu melakukan tahapan untuk pengembangannya. 

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil juga mengharapkan Bappeda Aceh melalui BMA dapat memfasilitasi anggaran dari Pemerintah Aceh sebagai penguatan pengelolaan wakaf di Aceh.

Peserta kegiatan ini, diundang dari berbagai instasi terkait di tiga kabupaten, yaitu Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya terdiri dari unsur Bappeda, BMK, BWI, Kemenag, Nazhir dan dari perguruan tinggi Universitas Teuku Umar.

Sementara pemateri yang diundang Dr Fitriady, Lc, MA, Dosen Febi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs H Azhari, dan Thariq Farline dari Regional Wakaf, Global - ACT Regional Sumbagut. 

Di pengujung kegiatan ini, peserta melakukan kunjungan lapangan pada aset wakaf produktif, yaitu wakaf produktif depot air isi ulang ‘Alma' yang diinisiasi oleh pegawai Kemenag Aceh Barat. [Shafwan Bendadeh]