Banda Aceh – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berkunjung ke Kantor
Baitul Mal Aceh Aceh, Senin (10/10/2022). Kunjungan para anggota dewan tersebut
ingin mengetahui lebih jauh model pengelolaan zakat di provinsi berjulukan
“Serambi Mekkah”.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Langkat,
Zuhuriah Wista Guru Singa mengatakan penduduk Aceh berindetitas Langkat Aceh
Tamiang banyak yang berdomisili di Langkat Sumatera Utara. Begitu juga
sebaliknya, Aceh dan Langkat mempunyai wilayah teritori saling beririsan.
“Kehadiran kami selain bersilaturahmi juga ingin
mengetahui lebih dalam bagaimana selama ini Baitul Mal Aceh mengelola dana umat
dan program-program yang dilaksanakan selama ini,” kata Zuhuriah.
Dalam diskusi tersebut berkembang bahwa potensi
zakat, infak, wakaf, dan harta agama lainnya (Ziwah) dikumpulkan oleh
Pemerintah Aceh melalui pemotongan otomatis yang dilakukan oleh unit pengumpul
zakat yang sudah ada di setiap SKPA.
“Ziwah ini menjadi pendapatan asli khusus Aceh
dan mempunyai rekening tersendiri. BMA
telah mampu mengumpulkan 80 miliar zakat per tahun dan BMA juga mencari peluang
untuk menaikkan angka pengumpulan lain melalui intansi vertikal dan perusahaan
BUMN yang beroperasis di Aceh,” ungkap Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal.
Selain itu, dalam pertemuan itu juga terbahas
bahwa BMA mempunyai banyak kegiatan disalurkan berdasarkan delapan asnaf
menurut Al-Qur’an, termasuk penyaluran progam beasiswa melalui senif ibnu sabil
dan rehab rumah melalui senif miskin.
Pimpinan BMA juga menjelaskan besaran nisab zakat
penghasilan, yaitu minimal Rp. 6.900.000/bulan. Jika tidak kena nisab maka akan
diambil 1 % untuk infak. BMA sampai saat
ini untuk pemungutan zakat harta masih tahap sosialisasi belum ada pemaksaan
pemotongan.
BMA telah berkontribusi 1 % dalam menurunkan
angkat kemiskinan, banyak faktor external yang membuat Aceh sulit berkembang
sejak dari zaman penjajahan dulu terjadinya DI/TI, konflik dan tsunami. Dalam
pengumpulan Ziwah, BMA menggunakan teknologi digital dan terus update sesuai
perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
Terakhir, pimpinan BMA meminta dukungan dari
berbagai pihak agar segera realisasi RPP zakat pengurang pajak. Dengan
demikian, pendapatan zakat di Aceh semakin tinggi.[]